Selasa, 04 Desember 2012

Perubahan itu.......


Perubahan pada dasarnya adalah merubah cara manusia dalam berpikir dan berperilaku. Mengapa perubahan amat erat kaitannya dengan perubahan cara manusia dalam berpikir dan berperilaku? Hal ini didasarkan pada pola yang ada pada manusia itu sendiri. Pikiran manusialah yang pertama kali akan memulai suatu perilaku dan perilaku adalah salah satu basis dari karakter  yang akan dilakukan manusia. Istilahnya siapa menabur pikir dia akan menuai perilaku, siapa menabur perilaku dia akan menuai kebiasaan, dan siapa menabur kebiasaan dia akan menuai karakter. Jadi karater perubahan yang sebenarnya sudah ada pada diri kita masing-masing dapat berkembang dengan adanya perubahan midset berpikir terlebih dahulu pada diri kita.
                Salah satu pertanyaan yang perlu dan harus sering kita afirmasikan pada diri kita adalah “Siapakah saya sesungguhnya dan apakah saya punya potensi untuk memperbaharui dunia ini?”. Urgensi dari afirmasi pernyataan ini sebenarnya untuk proses refleksi diri kita, siapakah kita sekaligus untuk kembali menanyakan pada diri kita kemampuan apa yang kita miliki sebagai salah satu bagian dari agen perubahan. Jika misalnya kita saja tidak mengetahui siapa diri kita misalnya, bagaimana kita mau menjadi salah satu agen perubahan? Atau ketika kita belum mengetahui potensi yang kita miliki untuk merubah, pertanyaan yang timbul adalah bagaimana perubahan itu akan efektif atau bahkan dapat berlangsung dengan mulus.
Orang dengan DNA Unggul
                Di bagian selanjutnya akan dibahas mengenai beberapa manusia dengan DNA unggul. Mereka antara lain adalah  Prof. Muhammad Yunus,  Paul S. Otellini,  Sheikh Mohammed in Rasyid Al Maktoum, dan  Martin Luther King.
                Orang pertama dengan DNA perubahan yang unggul adalah Prof. Muhammad Yunus. Beliau merupakan salah satu pencetus berdirinya “Bank untuk Para Pengemis”. Beliau memiliki beberapa paradigma yang cukup sensasional dan patut unutk kita teladani, yaitu:
1.       Kemiskinan serupa dengan pohon bonsai
                Yang dimaksud kemiskinan seperti pohon bonsai adalah kemiskinan merupakan sesuatu yang kecil dan sebenarnya mudah untuk terus dipangkas. Mungkin banyak orang berpendapat bahwa kemiskinan sangat sulit untuk diberantas, akan tetapi menurut Prof. Muhammad Yunus kemiskinan akan mudah diberantas apabila kita mulai memberantasnya dari daun-daun dan ranting-rantingnya, yaitu para rakyat miskin, atau dalam case ini berupa pengemis.
2.       3 Hal Pengubah kemiskinan : akses, bebas jaminan, cicilan ringan.
                Paradigma kedua Prof. Muhammad Yunus adalah kemiskinan pada dasarnya diakibatkan oleh 3 hal, yaitu keterbatasan akses, jaminan yang berat, dan cicilan hutang usaha yang cukup berat. Seringkali satu dari 3 sebab ini cukup untuk menggiring seseorang menuju kemiskinan, apalagi akalu ketiganya bersinergi membentuk suatu complicated case, sudah barang tentu seseorang tersebut akan menjadi salah satu bagian dari kemiskinan. Maka dari itu Prof. Muhammad Yunus menganjurkan bahwa kemiskinan dapat diberantas dengan memberikan akses modal usaha yang jelas yang bebas jaminan, dengan cicilan modal usaha yang bernominal kecil.
3.       Sasaran utama adalah perempuan
                Perempuan merupakan salah satu sasaran penting pemberantasan kemiskinan adalah paradigma pemikiran Prof. Muhammad Yunus berikutnya. Mengapa Prof. Muhammad Yunus memilih perempuan menjadi salah satu agen penting pemberantasan kemiskinan? Hal ini dikarenakan perempuan memiliki karakter teliti sehingga diharapkan dengan memberikan peluang kepada perempuan dengan berupa modal usaha diharapkan perekonomian suatu keluarga, bahkan suatu negara akan dapat meningkat sehingga kemiskinan menurun agkanya.
4.       work heart bukan work hard
                Sedangkan paradigma terakhir beliau adalah  work heart bukan work hard”. Hal ini berarti menurut beliau pemberantasan kemiskinan pada dasarnya adalah perjuangan yang dimulai dari hati bukan dari usaha fisik semata.
 Dan itulah perubahan. Perubahan itu digagas oleh orang yang cerdas, dilaksanakan orang yang berani dan demenangkan oleh orang yang ikhlas. So, maukah kita memegang peran dalam perubahan itu. Let's move and go ahead!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar