Tepat duat tahun yang lalu, 31 Mei 2010 pagi saya bersiap berangkat ke sekolah. Hari itu hari senin, jadi saya sengaja berangkat lebih awal agar apat mengikuti upacara. Seperti biasa jam tujuh kurang dua puluh menit saya sudah berangkat ke sekolah. Pada hari itu memang ada nuansa tersendiri yang begittu membuat saya bahagia. Apa itu???
Ya, tanggal 31 Mei saya akan berangkat ke Surabaya sebagai kontingen OSN Kimia Lamongan. Sungguh hal yang membahagiakan diri saya. Akan tetapi nuansa itu seolah tertutupi ketika saya masuk kelas. Entah kenapa saya melihat anak-anak begitu sibuk hari itu dan mungkin saya menjadi satu-satunya orang yag tidak sibuk pagi menjelang upacara itu. (Mungkin saya adalah anak tersantai di kelas, jadi kalo ada tantangan harus diselesaikan, bukan untuk diributkan...hehehhe)
Ketika saya bertanya ke salah satu teman mengapa kok mereka sibuk sekali sih, mereka menjawab nanti siang ada penyerahan konsep praktikum koloid yang dibuat masing-masing individu dan tiap individu harus beda. Ketika itu hati saya merasa terpanggil untuk membantu teman-teman menjelaskan sinkronisasi antara praktikum yang diajukannya dengan dasar teori mereka. Saya merasa menjadi asisten kelas. hehehe.
Tanpa sadar waktu terus berlalu dan satu persatu anak bertanya pada saya mengenai hubungan antara konsep praktikum mereka dengan dasar teori dan akhirnya saya lupa kalau pagi itu ada upacara. (Lho kok bisa ya????) Setelah semua anak fix kami beramai-ramai berangkat dari ruang kelas XI IA 2 menuju lapangan. Nahas, di tengah perjalanan kami bertemu dengan petugas ketertiban upacara. Di sana sempat terjadi proses lobbying (hehehe....emang bisa ya lobbying ma ketertiban SMA. kayaknya bakal deadlock deh..). Kami meminta masuk upacara, namun ketertiban meminta kami dihukum upacara di belakang. selama 1 jam. Bayangkan hari senin kami upacara di lapangan belakang dengan sinar terik menghadap kami selama 1 jam? Amazing bukan???? (amazing? menderita iya...)
Akhirnya di sana kami ambil formasi. Kami terus diawasi ketertiban hingga anak-anak yang mengikuti upacara biasa di lapangan upacara selesai. Di sinilah titk ekstremnya. Kami dilihatin anak semua kelas XI. Gila.... Malu banget kan??? (Pantes lah malu, kan salah.. hehehe) Kami menjadi pusat tontonan selama 15 menit sampai petugas ketertiban menyuruh kami kembali ke kelas.
Sungguh cerita yang sangat tidak bisa saya lupakan. Memang hari itu saya terus berpositif thinking dan feeling. Saya memang tidak tahu apa rencana Allah terkait peristiwa ini. Ketika itu siangnya saya berangkat ke surabaya dengan semangat membara, seperti kepala saya yang sudah membara akibat dijemur. Saya terus optimis di tengah kondisi yang mempengaruhi saya untuk berpikir negatif. Di sana saya selalu menuliskan "Medan, I'll come for win!!!". Itu untuk membangkitkan semangat positif saya. Akhirnya saya baru tahu apa rencana indah Allah yang diberikan kepada saya terkait dengan "upacara" tersebut. Dan ketika itu saya tidak percaya bahwa saya lolos dari OSP dan terpilih menjadi salah satu kntingen Jatim. Oh...alhamdulillah.
Inilah kado terindah yang pernh diberikan Allah kepada saya. Dan saya yakin, BERSAMA KESULITAN ITU ADA KEMUDAHAN Tetaplah bersyukur dan terus bersyukur terhadap taqdir yang menimpamu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar